Senin, 13 Agustus 2012
If you require any more information or have any questions about our privacy policy, please feel free to contact us by email at haidarazzammaherzain @gmail.com.

At www.skripsiprestasibelajar.blogspot.com, the privacy of our visitors is of extreme importance to us. This privacy policy document outlines the types of personal information is received and collected by www.alkhoirot.net and how it is used.

Log Files
Like many other Web sites, www.skripsiprestasibelajar.blogspot.com makes use of log files. The information inside the log files includes internet protocol ( IP ) addresses, type of browser, Internet Service Provider ( ISP ), date/time stamp, referring/exit pages, and number of clicks to analyze trends, administer the site, track user’s movement around the site, and gather demographic information. IP addresses, and other such information are not linked to any information that is personally identifiable.

Cookies and Web Beacons
www.skripsiprestasibelajar.blogspot.com does not use cookies.

DoubleClick DART Cookie
.:: Google, as a third party vendor, uses cookies to serve ads on www.skripsiprestasibelajar.blogspot.com.
.:: Google's use of the DART cookie enables it to serve ads to users based on their visit to www.alkhoirot.net and other sites on the Internet.
.:: Users may opt out of the use of the DART cookie by visiting the Google ad and content network privacy policy at the following URL - http://www.google.com/privacy_ads.html

Some of our advertising partners may use cookies and web beacons on our site. Our advertising partners include ....
Google Adsense


These third-party ad servers or ad networks use technology to the advertisements and links that appear on www.alkhoirot.net send directly to your browsers. They automatically receive your IP address when this occurs. Other technologies ( such as cookies, JavaScript, or Web Beacons ) may also be used by the third-party ad networks to measure the effectiveness of their advertisements and / or to personalize the advertising content that you see.

www.skripsiprestasibelajar.blogspot.com has no access to or control over these cookies that are used by third-party advertisers.

You should consult the respective privacy policies of these third-party ad servers for more detailed information on their practices as well as for instructions about how to opt-out of certain practices. www.skripsiprestasibelajar.blogspot.com's privacy policy does not apply to, and we cannot control the activities of, such other advertisers or web sites.

If you wish to disable cookies, you may do so through your individual browser options. More detailed information about cookie management with specific web browsers can be found at the browsers' respective websites.
Baca Selengkapnya ...
Sabtu, 04 Agustus 2012

Universitas Terbuka

Tentang UT 

 


Universitas Terbuka (UT) adalah Perguruan Tinggi Negeri ke-45 di Indonesia yang diresmikan pada tanggal 4 September 1984, berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 41 Tahun 1984.


A. TUJUAN PENDIRIAN UT

UT didirikan dengan tujuan:
  1. memberikan kesempatan yang luas bagi warga negara Indonesia dan warga negara asing, di mana pun tempat tinggalnya, untuk memperoleh pendidikan tinggi;
  2. memberikan layanan pendidikan tinggi bagi mereka, yang karena bekerja atau karena alasan lain, tidak dapat melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi tatap muka;
  3. mengembangkan program pendidikan akademik dan profesional sesuai dengan kebutuhan nyata pembangunan yang belum banyak dikembangkan oleh perguruan tinggi lain.

B. SISTEM PEMBELAJARAN

UT menerapkan sistem belajar jarak jauh dan terbuka. Istilah jarak jauh berarti pembelajaran tidak dilakukan secara tatap muka, melainkan menggunakan media, baik media cetak (modul) maupun non-cetak (audio/video, komputer/internet, siaran radio dan televisi). Makna terbuka adalah tidak ada pembatasan usia, tahun ijazah, masa belajar, waktu registrasi, dan frekuensi mengikuti ujian. Batasan yang ada hanyalah bahwa setiap mahasiswa UT harus sudah menamatkan jenjang pendidikan menengah atas (SMA atau yang sederajat).

C. CARA BELAJAR

Mahasiswa UT diharapkan dapat belajar secara mandiri. Cara belajar mandiri menghendaki mahasiswa untuk belajar atas prakarsa atau inisiatif sendiri. Belajar mandiri dapat dilakukan secara sendiri ataupun berkelompok, baik dalam kelompok belajar maupun dalam kelompok tutorial. UT menyediakan bahan ajar yang dibuat khusus untuk dapat dipelajari secara mandiri. Selain menggunakan bahan ajar yang disediakan oleh UT, mahasiswa juga dapat mengambil inisiatif untuk memanfaatkan perpustakaan, mengikuti tutorial baik secara tatap muka maupun melalui internet, radio, dan televisi, serta menggunakan sumber belajar lain seperti bahan ajar berbantuan komputer dan program audio/video. Apabila mengalami kesulitan belajar, mahasiswa dapat meminta informasi tentang bantuan belajar kepada Unit Program Belajar Jarak Jauh Universitas Terbuka (UPBJJ-UT) setempat.
Belajar mandiri dalam banyak hal ditentukan oleh kemampuan belajar secara efektif. Kemampuan belajar bergantung pada kecepatan membaca dan kemampuan memahami isi bacaan. Untuk dapat belajar mandiri secara efektif, mahasiswa UT dituntut memiliki disiplin diri, inisiatif, dan motivasi belajar yang kuat. Mahasiswa juga dituntut untuk dapat mengatur waktunya dengan efisien, sehingga dapat belajar secara teratur berdasarkan jadwal belajar yang ditentukan sendiri. Oleh karena itu, agar dapat berhasil belajar di UT, calon mahasiswa harus siap untuk belajar secara mandiri.

D. SISTEM KREDIT SEMESTER

UT seperti halnya perguruan tinggi yang lain, menerapkan sistem kredit semester untuk menetapkan beban studi mahasiswa tiap semester. Dalam sistem kredit semester, beban studi yang harus diselesaikan dalam satu program studi diukur dengan satuan kredit semester (sks). Setiap mata kuliah diberi bobot 1-6 sks. Satu semester adalah satuan waktu kegiatan belajar selama kurang lebih 16 minggu.
Dalam pendidikan tinggi tatap muka, mahasiswa yang mengambil beban studi satu sks harus mengikuti perkuliahan selama satu jam per minggu di kelas dan satu jam untuk praktek, praktikum, atau belajar di rumah, sehingga dalam satu semester mahasiswa harus mengalokasikan waktu belajar sekitar 32 jam. Untuk menempuh mata kuliah yang berbobot 3 sks dibutuhkan waktu belajar sekitar 96 jam per semester. Dalam sistem pendidikan jarak jauh, mahasiswa juga harus mengaloka-sikan waktu yang sama dengan mahasiswa tatap muka (2 jam per minggu per sks).Hanya saja kegiatan belajarnya lebih banyak dilakukan secara mandiri (di rumah, melalui kelompok belajar, atau tutorial). Khusus untuk UT, satu sks disetarakan dengan tiga modul bahan ajar cetak. Satu modul terdiri atas 40-50 halaman, sehingga bahan ajar dengan bobot 3 sks berkisar antara 360-450 halaman, tergantung pada jenis mata kuliahnya. Berdasarkan hasil penelitian, kemampuan membaca dan memahami rata-rata mahasiswa adalah 5-6 halaman per jam sehingga untuk membaca bahan ajar dengan bobot 3 sks diperlukan waktu sekitar 75 jam (360-450 halaman dibagi 5-6 halaman). Apabila satu semester mempunyai waktu 16 minggu, maka waktu yang diperlukan untuk membaca bahan ajar dengan bobot 3 sks adalah 75 jam dibagi 16 minggu, atau kurang lebih 5 jam per minggu. Misalnya, mahasiswa mengambil 15 sks/semester, maka yang bersangkutan harus mengalokasikan waktu belajar sebanyak 15 sks dibagi 3 sks kali 5 jam = 25 jam per minggu atau kira-kira 5 jam per hari (1 minggu dihitung 5 hari belajar).
Dengan sistem belajar seperti ini mahasiswa UT diharapkan mengalokasikan waktu belajar sesuai dengan beban sks yang diambil, atau mengambil beban sks setiap semester sesuai dengan waktu belajar yang dapat dialokasikan, serta mempertimbangkan kemampuan akademik masing-masing.

E. PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

Di UT Dalam penyelenggaraan pendidikan, UT bekerja sama dengan semua perguruan tinggi negeri dan sejumlah perguruan tinggi swasta serta instansi yang relevan yang ada di Indonesia. Di setiap provinsi atau kabupaten/kota yang terdapat perguruan tinggi negeri, tersedia unit layanan UT yang disebut UPBJJ-UT. Perguruan tinggi negeri setempat berperan sebagai pembina UPBJJ-UT serta membantu dalam penulisan bahan ajar, bahan ujian, pelaksanaan tutorial, praktek/praktikum, dan ujian.
Untuk memberikan layanan pendidikan secara optimal kepada mahasiswa yang tersebar di seluruh penjuru tanah air dan di luar negeri, UT bekerja sama dengan instansi lain seperti Bank BRI, Bank BTN, Bank Mandiri, Televisi Republik Indonesia (TVRI), Q-Channel, TV-Edukasi, Radio Republik Indo-nesia (RRI), Radio Siaran Pemerintah Daerah, Radio Siaran Swasta Niaga, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota, IGTKI (Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia) Atase Pendidikan KBRI, Perpustakaan Nasional RI dan Perpustakaan Daerah, Arsip Nasional, PT OVIS Sendnsave, Koperasi Karunika, dan PT Pos Indonesia.
UT juga bekerja sama dengan instansi-instansi yang ingin meningkatkan kualitas sumber daya manusianya, baik instansi pemerintah, BUMN maupun swasta. Mereka dapat mengikuti program yang ada di UT atau memesan program studi baru yang sesuai dengan kebutuhan instansinya. UT selama ini telah mendapatkan kepercayaan dari pemerintah untuk meningkatkan kualitas guru SD dan guru Anak Usia Dini melalui program yang dikenal sebagai program Pendidikan Guru Pendidikan Dasar (Pendas). Selain itu, UT juga telah mendapat kepercayaan untuk meningkatkan kualitas SDM antara lain dari ANRI, KPN, TNI, Bank BRI, Bank BNI, PT Garuda Indonesia, PT Merpati Nusantara, Departemen Pertanian, Sekretariat Wakil Presiden, Pemerintah Kota/Kabupaten, Pondok Pesantren, dan beberapa instansi lainnya.
Baca Selengkapnya ...

Kontak Kami

Info selengkapnya hubungi :


IZHUL : 0852-2841-2052

sms only
YAYU' : 0821-3521-7888


email : izhul_4@yahoo.com

FB : izhul amri

YM : izhul_4
Baca Selengkapnya ...

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI JUAL BELI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE DI KELAS III SDN 2 PEJAWARAN

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pada abad 21 ini, kita perlu menelaah kembali praktik-praktik pembelajaran di sekolah-sekolah. Peranan yang harus dimainkan oleh dunia pendidikan dalam mempersiapkan akan didik untuk berpartisipasi secara utuh dalam kehidupan bermasyarakat di abad 21 akan sangat berbeda dengan peranan tradisional yang selama ini dipegang oleh sekolah-sekolah.
Dalam proses pembelajaran pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di kelas III SD Negeri 02 Pejawaran dengan metode ceramah menyebabkan siswa menjadi kurang aktif. Beberapa siswa malah tampak tidak menyimak penjelasan yang disampaikan peneliti. Setelah selesai ceramah dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Biasanya siswa akan berkata paham dari penjelasan yang disampaikan peneliti tetapi ketika diberi pertanyaan semuanya diam.
Untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dilaksanakan tes formatif. Setelah dikoreksi ternyata dari 21 siswa hanya 6 siswa yang mendapat nilai di atas atau sama dengan 60 (kriteria ketuntasan minimal). Ini berarti yang mencapai ketuntasan belajar hanya 28,57%. Pada studi pendahuluan peneliti juga melakukan pengamatan terhadap keaktifan belajar siswa. Dari jumlah 21 siswa di kelas tersebut ternyata baru 7 siswa atau 33,33% yang aktif dalam pembelajaran. Sisanya 14 siswa atau 66,67% belum aktif.
Dari hasil diskusi terungkap beberapa masalah yang terjadi dalam pembelajaran, yaitu :
1.   Motivasi belajar siswa rendah.
2.   Siswa kurang aktif dalam mengikuti pelajaran.
3.   Siswa kurang bersungguh-sungguh dalam belajar.
4.   Prestasi siswa terhadap materi yang diajarkan rendah.

Menyadari keadaan tersebut, dengan berbekal kejujuran dan keterbukaan, peneliti mencoba melakukan diagnosa terhadap pembelajaran yang telah dilakukan kemudian mencoba untuk melakukan perbaikan melalui penelitian tindakan kelas ( PTK ) di tempat peneliti bertugas. Berdasar refleksi diri, kajian berbagai dokumen dan diskusi dengan teman sejawat serta bertanya kepada Kepala Sekolah ditemukan faktor penyebab rendahnya prestasi belajar siswa terhadap materi yang diajarkan karena :
1.   Metode yang digunakan peneliti kurang menarik
2. Peneliti kurang mampu menciptakan kondisi pembelajaran yang membangkitkan keaktifan belajar siswa
Menyadari kenyataan tersebut perlu adanya alternatif perbaikan pembelajaran yaitu dengan :
1.      Mengajar menggunakan media yang bervariasi
2.      Menggunakan model pembelajaran yang sesuai
Dengan mempertimbangkan faktor penyebab di atas alternatif pemecahan masalah yang akan ditempuh diorientesikan pada inovasi model mengajar. Yaitu penggunaan model pembelajaran yang sesuai dalam hal ini menggunakan model kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS),oleh karena itu peneliti tertarik mengadakan PTK dengan “Peningkatan Prestasi Belajar Siswa pada Materi Jual Beli Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share di Kelas III SDN 02 Pejawaran Kabupaten Banjarnegara.”

B.   Perumusan Permasalahan
Merujuk pada uraian latar belakang di atas, dapat dikaji ada beberapa permasalahan yang dirumuskan sebagai berikut:
1.   Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi jual beli di kelas III SD Negeri 02 Pejawaran?
2.   Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa pada materi jual beli di kelas III SD Negeri 02 Pejawaran?

C. Tujuan Penelitian
Berdasar atas rumusan masalaah di atas, maka tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah:
1.   Meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi jual beli melalui model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share di kelas III SD Negeri 02 Pejawaran
2.   Meningkatkan keaktifan belajar siswa pada materi jual beli melalui model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share di kelas III SD Negeri 02 Pejawaran

D. Manfaat Penelitian
1.   Bagi siswa :
a.   Meningkatnya motivasi belajar.
b.   Dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran
c.   Mempermudah siswa dalam memahami materi pelajaran
d.   Dapat meningkatkan prestasi belajar siswa
2.   Bagi Guru
a.  Dapat menambah pengetahuan guru dalam mengatasi masalah belajar siswa
b.   Sebagai salah satu bahan pustaka bagi guru untuk lebih meningkatkan inovasi guru dalam metode pembelajaran
3.   Bagi Sekolah
Membantu meningkatkan mutu pendidikan sekolah seiring meningkatnya kemampuan guru

 Untuk mendapatkan file skripsi ini lengkap silahkan klik disini
Baca Selengkapnya ...

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) DI KELAS V SD NEGERI 1 GIRITIRTA

BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang Masalah
Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh siswa khususnya pada tingkat pendidikan dasar adalah sulitnya siswa menguasai suatu materi pelajaran yang diajarkan. Upaya peningkatan penguasaan materi terus dilakukan oleh sekolah dan para guru yang antara lain dengan pengembangan paradigma baru dan penerapan berbagai metode atau model pembelajaran secara bervariatif.
Berdasarkan pengamatan peneliti pada waktu observasi, kenyataan dilapangan khususnya pada pembelajaran IPS di kelas V SD Negeri 1 Giritirta Kecamatan Pejawaran Kabupaten Banjanegara tingkat penguasaan materi siswa dalam mata pelajaran IPS di kelas V masih cukup rendah. Berdasarkan hasil ulangan harian materi pembelajaran IPS tentang perjuangan mempertahankan kemerdekaan, diperoleh data dari 41 siswa ternyata siswa yang mendapat nilai 80 keatas hanya 7 orang, nilai 60-80 ada 10 orang, sedangkan 24 orang memperoleh nilai dibawah 50. Hal ini menunjukkan tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang disampaikan hanya sebesar 17,07% yang menguasai materi > 80%, 24,39% siswa yang menguasai antara 60-80% materi sedangkan sisanya sebesar 58,54% siswa kurang menguasai materi. Hal ini menunjukkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS masih rendah.
 Rendahnya hasil belajar IPS dikarenakan peneliti kurang optimal dalam memanfaatkan maupun memberdayakan sumber pembelajaran karena pembelajaran IPS di kelas V SD Negeri 1 Giritirta Kecamatan Pejawaran Kabupaten Banjanegara cenderung masih berpusat pada guru (teacher centered), dan text book centered. Peneliti masih mendominasi proses pembelajaran sedang siswa masih nampak pasif. Peneliti lebih banyak menggunakan metode ceramah dalam setiap penyampaian materi pelajaran IPS, karena menurut peneliti tersebut metode ceramah merupakan metode yang paling mudah dilaksanakan oleh setiap guru. Hal ini menyebabkan banyak siswa di SD Negeri 01 Giritirta Kecamatan Pejawaran Kabupaten Banjanegara menganggap proses pembelajaran IPS ini adalah sesuatu yang membosankan, monoton, kurang menyenangkan, terlalu banyak hafalan, kurang variatif dan berbagai keluhan lainnya.
Mengajar bukan semata persoalan menceritakan. Belajar memerlukan keterlibatan mental dan kerja siswa sendiri. Penjelasan dan pemeragaan semata tidak akan membuahkan hasil belajar yang memuaskan. Yang bisa membuahkan hasil belajar yang memuaskan antara lain dengan tingginya tingkat penguasaan materi pembelajaran.
Peneliti berharap siswa dapat diarahkan untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran. Salah satu metode atau model pembelajaran yang bisa diterapkan agar siswa menjadi dan lebih dapat mengusai materi menurut peneliti adalah Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning). Model pembelajaran ini merangsang siswa untuk mengembangkan kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang berorientasi pada masalah dari kehidupan aktual siswa. Metode ini juga melatih siswa untuk menggunakan otak, mengkaji gagasan, memecahkan masalah, dan menerapkan apa yang mereka pelajari. Belajar aktif harus gesit, menyenangkan, bersemangat dan penuh gairah. Siswa bahkan sering meninggalkan tempat duduk mereka, bergerak leluasa dan berfikir keras (moving about dan thinking aloud).
Melihat masalah-masalah yang timbul diatas diantaranya kurangnya kemampuan siswa untuk menguasai materi pelajaran terutama pelajaran IPS pada kelas V di SD Negeri 1 Giritirta Kecamatan Pejawaran Kabupaten Banjanegara yang berakibat pada rendahnya hasil belajar siswa, peneliti akan mencoba menerapkan model pembelajaran Berbasis Masalah untuk meningkatkan hasil belajar IPS materi perjuangan mempertahankan di kelas V SD Negeri 1 Giritirta.

B. Perumusan Permasalahan
Bertitik tolak dari latar belakang diatas maka peneliti merumuskan permasalahannya sebagi berikut:
  1. Bagaimanakah penerapan model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS materi perjuangan mempertahankan kemerdekaan di kelas V SD Negeri 1 Giritirta?
  2. Apakah penerapan model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran IPS materi perjuangan mempertahankan kemerdekaan di kelas V SD Negeri 1 Giritirta?
  3. Apakah penerapan model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS materi perjuangan mempertahankan kemerdekaan di kelas V SD Negeri 1 Giritirta?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk:
  1. Mendiskripsikan langkah-langkah penerapan model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS materi perjuangan mempertahankan kemerdekaan di kelas V SD Negeri 1 Giritirta.
  2. Meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran IPS materi perjuangan mempertahankan kemerdekaan dengan penerapan model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) di kelas V SDN 1 Giritirta.
  3. Meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS materi perjuangan mempertahankan kemerdekaan dengan penerapan model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) di kelas V SDN 1 Giritirta.
D. Manfaat Penelitian
1.      Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya yang berhubungan langsung dengan pelajaran IPS di Sekolah Dasar khususnya SDN 01 Giritirta Kecamatan pejawaran Kabupaten Banjanegara
2.      Manfaat Praktis
a.       Bagi Siswa
1)      Meningkatnya penguasaan materi pelajaran siswa khususnya mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
2)      Meningkatkan kualitas siswa untuk menyelesaikan masalah yang berorientasi pada masalah dari kehidupan siswa
3)      Meningkatkan hasil belajar siswa
b.      Bagi Guru
1) Dapat menambah pengetahuan guru dalam mengatasi masalah belajar siswa
2)   Sebagai salah satu bahan pustaka bagi guru agar dapat meningkatkan hasil siswa
c.       Bagi Sekolah
Sekolah sebagai penentu kebijakan dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

                 Untuk mendapatkan file skripsi ini lengkap silahkan klik disini
Baca Selengkapnya ...

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI BANGUN RUANG MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA REPLIKA BANGUN RUANG DI KELAS IV SD NEGERI 01 GIRITIRTA

BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan usaha sadar orang dewasa dalam hal ini guru pada orang yang belum dewasa yaitu siswa agar mengalami perkembangan potensi bakat dan kemampuannya. Apapun mata pelajarannya dan siapapun gurunya tentu berharap agar pembelajarannya dapat diikuti siswa sehingga prestasi belajarnya meningkat.
Peneliti sebagai guru kelas IV SD Negeri 01 Giritirta juga berharap agar pembelajarannya di kelas dapat diikuti oleh siswa secara bermakna sehingga siswa tuntas pada materi yang diajarkan.
Kenyataan yang terjadi di lapangan tidaklah demikian. Setelah dilakukan studi pendahuluan melalui tes formatif. Ternyata dari 37 siswa hanya 7 siswa atau 18,91% yang tuntas. Nilai tertinggi 70, terendah 35 dan rata-ratanya baru mencapai 46,75. Demikian juga mengenai keaktifan belajar siswa juga rendah. Dari 37 siswa baru 8 siswa atau 21,62% yang aktif belajar.
Kenyataan tersebut terjadi karena :
1.      Guru dalam menjelaskan materi bangun ruang dan bangun datar ini biasanya selalu menggunakan metode ceramah.
2.      Guru belum menggunakan alat peraga yang sesuai.
Melihat masalah yang terjadi peneliti berharap untuk dapat membantu siswa dalam mengatasi masalah dalam proses pembelajaran matematika khususnya pada pokok bahasan bangun ruang yaitu dengan :
1.      Mengajar dengan menggunakan metode yang tepat.
2.      Menggunakan alat peraga yang sesuai.
Peneliti ingin menanamkan pemahaman konsep dan pembinaan keterampilan sehingga siswa dapat berpikir kritis dan teliti dengan menggunakan suatu metode alat peraga yang dibuat sendiri yaitu replika bangun ruang yang terdiri dari kubus, balok dan kerucut serta jaring-jaring kubus dan balok. Alat sederhana yang mudah pembuatannya dan praktis penggunaannya sehingga siswa bisa lebih mudah mengerti pokok bahasan bangun ruang dan bangun datar yang diajarkan oleh guru.

B.     Perumusan Permasalahan
1.      Apakah penggunaan alat peraga replika bangun ruang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi bangun ruang di kelas IV SD Negeri 01 Giritirta?
2.      Apakah penggunaan alat peraga replika bangun ruang dapat meningkatkan keaktifan belajar belajar siswa pada materi bangun ruang di kelas IV SD Negeri 01 Giritirta?

C.    Tujuan Penelitian
1.     Meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi bangun ruang melalui penggunaan alat peraga replika bangun ruang di kelas IV SD Negeri 01 Giritirta.
2.  Meningkatkan keaktifan belajar siswa pada materi bangun ruang melalui penggunaan alat peraga replika bangun ruang di kelas IV SD Negeri 01 Giritirta.

D. Manfaat Penelitian
1.   Bagi siswa :
a.   Dapat berfikir kritis dan teliti.
b.   Dapat mengganggap matematika adalah pelajaran yang menyenangkan
c.   Dapat meningkatkan keaktifan siswa
d.   Dapat meningkatkan hasil belajar siswa
2.   Bagi Guru
a. Dapat meningkatkan dan memperbaiki kualitas pembelajaran yang disesuaikan dengan tujuan, materi dan kondisi siswa
b.   Dapat meningkatkan kemampuannya dalam merancang model pembelajaran yang sesuai dengan materi sehingga pembelajaran menjadi lebih menarik
3.   Bagi Sekolah
Membantu meningkatkan mutu pendidikan sekolah seiring meningkatnya kemampuan guru

Untuk mendapatkan file skripsi ini lengkap silahkan klik disini 
Baca Selengkapnya ...

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE, INTEGRATED, READING, AND COMPOSITION (CIRC) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DI KELAS IV SD NEGERI 02 KARANGSARI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Di dalam pengajaran Bahasa Indonesia, ada tiga aspek yang perlu diperhatikan, yaitu aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotor. Ketiga aspek itu berturut-turut menyangkut ilmu pengetahuan, perasaan, dan keterampilan atau kegiatan berbahasa. Kalau pengajaran bahasa terlalu banyak mengotak-atik segi gramatikal saja (teori), murid akan tahu tentang aturan bahasa, tetapi belum tentu dia dapat menerapkannya dalam tuturan maupun tulisan dengan baik. Kemampuan siswa terutama dalam membaca pemahaman sangat terasa kurang khususnya di sekolah tempat penulis mengajar yaitu pada kelas IV di SD Negeri 02 Karangsari Kecamatan Pejawaran Kabupaten Banjarnegara. Penulis memberikan sebuah teks bacaan kemudian para siswa diminta untuk membaca dan menjawab pertanyaan sesuai dengan isi teks bacaan. Dari 13 siswa yang hadir dan mampu menjawab pertanyaan, menceritakan kembali isi teks bacaan serta memberikan tanggapan yang sesuai dengan isi teks bacaan hanya 2 siswa atau sekitar 15,38 %, sedangkan sisanya 11 orang atau sekitar 84,62 % kurang memahami dan tidak dapat memberikan tanggapan atas teks bacaan yang telah dibacanya. Hal ini menunjukkan kurangnya pemahaman siswa dalam memahami isi teks bacaan.
Menurut penulis, rendahnya kemampuan memahami isi teks bacaan disebabkan oleh penggunaan metode pembelajaran yang belum tepat. Belum tepatnya metode pembelajaran yang diterapkan oleh penulis di kelas menyebabkan banyak siswa yang sulit memahami isi teks bacaan yang diberikan penulis. Penulis merasa metode ini paling mudah dilaksanakan tetapi ternyata tidak cocok dan tidak bisa meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca pemahaman. Selama ini penulis belum pernah mencoba model Cooperative, Integrated, Reading, And Composition (CIRC) dalam proses pembelajaran siswa di kelas IV SD Negeri 02 Karangsari.
Materi ulangan yang bersifat pemahaman wacana agar siswa dapat menjawab soal yang berhubungan dengan wacana itu dapat menimbulkan motivasi penulis untuk dapat memperoleh metode yang tepat agar siswa dapat lebih memahami isi dari suatu teks bacaan. Penulis berharap dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca pemahaman sehingga siswa dapat lebih mudah mengerti dan menceritakan kembali serta menjawab soal-soal yang berhubungan dengan isi teks bacaan itu.
Penulis berpendapat metode pembelajaran yang tepat untuk siswa di kelas IV SD Negeri 02 Karangsari dalam pelajaran Bahasa Indonesia khususnya konsep membaca pemahaman bacaan adalah model Cooperative, Integrated, Reading, And Composition (CIRC). Model ini digunakan untuk melatih siswa dalam suatu kelompok yang heterogen untuk membaca bergantian, menemukan kata kunci dari wacana tersebut serta memberikan tanggapan terhadap wacana kemudian menuliskan hasil kolaboratifnya atau menceritakan kembali isi wacana yang diberikan dengan mudah.
Dari masalah-masalah yang timbul dalam proses pembelajaran di kelas IV SD Negeri 02 Karangsari dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia pada konsep pemahaman bacaan antara lain kurangnya kemampuan siswa untuk memahami isi teks bacaan sehingga menyebabkan sulitnya siswa menjawab soal-soal yang berhubungan dengan wacana atau ketidakmampuan siswa menceritakan kembali isi teks bacaan yang diberikan.
Sebab itu penulis berpendapat mengganti metode pembelajaran yang terdahulu dengan suatu metode pembelajaran yang dianggap lebih cocok dan mempermudah siswa dalam memahami isi teks bacaan. Untuk itu penulis mengambil judul penelitian “Penerapan Model Cooperative, Integrated, Reading, And Composition (CIRC) untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Di Kelas IV SD Negeri 02 Karangsari.
Oleh karena itu penulis mencoba menerapkan model Cooperative, Integrated, Reading, And Composition (CIRC) untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman di kelas IV SD Negeri 02 Karangsari.

B. Perumusan Permasalahan
Penulis merumuskan permasalahnnya sebagi berikut:
  1. Bagaimanakah penerapan model Cooperative, Integrated, Reading, And Composition (CIRC) untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman di kelas IV SD Negeri 02 Karangsari?
  2. Apakah penerapan model Cooperative, Integrated, Reading, And Composition (CIRC) dapat meningkatkan minat siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia konsep membaca pemahaman di kelas IV SD Negeri 02 Karangsari?
  3. Apakah penerapan model Cooperative, Integrated, Reading, And Composition (CIRC) dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman di kelas IV SD Negeri 02 Karangsari?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini untuk:
  1. Menggambarkan langkah-langkah penerapan model Cooperative, Integrated, Reading, And Composition (CIRC) untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman di kelas IV SD Negeri 02 Karangsari.
  2. Meningkatkan minat siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia konsep membaca pemahaman melalui penerapan model Cooperative, Integrated, Reading, And Composition (CIRC) di kelas IV SD Negeri 02 Karangsari.
  3. Meningkatkan kemampuan membaca pemahaman melalui penerapan model Cooperative, Integrated, Reading, And Composition (CIRC di kelas IV SD Negeri 02 Karangsari.
D. Manfaat Penelitian
1.      Manfaat Teoritis
Diharapkan hasil penelitian ini bisa menjadi bahan dan acuan teoritis untuk penelitian-penelitian selanjutnya.
2.      Manfaat Praktis
a.       Bagi Siswa
1)      Meningkatnya kemampuan siswa dalam pemahaman bacaan
2)      Mengembangkan kemampuan siswa untuk menyelesaikan soal-soal yang berhubungan dengan bacaan serta dapat menceritakan kembali bahan bacaan tersebut
3)      Meningkatkan hasil belajar siswa
b.      Bagi Guru
1)   Memberikan informasi kepada guru tentang metode pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran Bahas Indonesia
2)   Sebagai salah satu bahan pustaka bagi guru agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa
c.       Bagi Sekolah
Sekolah sebagai penentu kebijakan dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia

Untuk mendapatkan file skripsi ini lengkap silahkan klik disini
Baca Selengkapnya ...